Bulu tangkis tunggal putra telah lama menjadi medan dominasi mutlak bagi negara-negara Asia Timur, seperti Tiongkok, Jepang, dan Indonesia. Namun, munculnya Lakshya Sen dari India membawa angin segar dan harapan baru untuk menantang hegemoni tersebut. Pemain muda yang enerjik ini tidak hanya menarik perhatian karena skill lapangannya, tetapi juga karena dia adalah representasi utama dari Generasi Muda bulu tangkis India yang ambisius. Kisah rising star ini mencerminkan ambisi India untuk kembali merebut posisi di panggung bulu tangkis global, mengikuti jejak legenda seperti Prakash Padukone dan P.V. Sindhu. Kehadiran Generasi Muda seperti Sen ini mengubah lanskap kompetisi secara global.
Jalur Sen menuju puncak tidak mudah. Ia harus menghadapi persaingan yang sangat ketat di level junior, di mana ia sempat menduduki peringkat satu dunia junior. Transisi dari level junior ke senior adalah tantangan besar, memerlukan peningkatan fisik dan taktis yang signifikan. Sen dikenal sebagai pemain dengan gaya agresif, mengandalkan smash keras dan footwork cepat. Keunggulannya adalah konsistensinya dalam menahan reli panjang, sebuah taktik yang sering membuat lawan-lawannya dari Asia Timur kelelahan. Di bawah bimbingan Pelatih Kepala India, Pullela Gopichand, Sen menjalani program latihan yang sangat disiplin, seringkali berlatih enam hari seminggu di Gopichand Badminton Academy, Hyderabad.
Momen terobosan besar bagi Sen terjadi pada tahun 2022. Pada Minggu, 13 Maret 2022, ia berhasil meraih gelar German Open setelah mengalahkan beberapa pemain top dunia. Pencapaian ini mengukuhkan posisinya di Peringkat Top 10 BWF untuk pertama kalinya. Kemenangan paling berkesan dalam karier awalnya adalah saat ia memimpin tim putra India meraih gelar Piala Thomas yang bersejarah pada Mei 2022 di Bangkok, Thailand. Kontribusinya sebagai pemain tunggal kedua atau ketiga sangat vital, memberikan poin krusial yang memastikan India mengangkat trofi bergengsi itu untuk pertama kalinya dalam sejarah. Kemenangan tersebut, sebagian besar didorong oleh semangat Generasi Muda di dalam tim, bukan hanya gelar, tetapi penanda bahwa bulu tangkis India telah bangkit.
Selain skill teknis, ketahanan mental Sen juga menjadi kunci. Dalam wawancara yang diadakan pada Jumat, 29 September 2023, Sen mengungkapkan bahwa tekanan dari 1,4 miliar penduduk India adalah beban yang harus ia ubah menjadi motivasi. Ia sering berkonsultasi dengan ahli psikologi olahraga untuk mengelola ekspektasi dan fokus pada proses. Asosiasi Bulu Tangkis India (BAI) sejak tahun 2024 secara resmi telah meningkatkan alokasi dana untuk sports science sebesar 25% untuk mendukung pemain elite seperti Sen. Dengan talenta, dukungan struktural, dan semangat pantang menyerah, Lakshya Sen telah membuktikan bahwa hegemoni bulu tangkis bukanlah milik segelintir negara saja, dan ia adalah trailblazer yang siap memimpin kebangkitan bulu tangkis India di panggung dunia.