Dalam olahraga yang mengandalkan kecepatan, kelincahan, dan daya ledak seperti bulu tangkis, fokus latihan seringkali tertuju pada lengan, bahu, dan kaki. Namun, rahasia di balik smash mematikan dan pertahanan yang stabil terletak pada Kekuatan Core (inti tubuh). Program Latihan core yang terstruktur bukan sekadar untuk membentuk perut rata; ia adalah fondasi yang memungkinkan transfer energi maksimal dari kaki ke raket, sekaligus menjaga keseimbangan tubuh saat melakukan gerakan akrobatik seperti jump smash dan penyelamatan bola di depan net. Program Latihan yang intensif dan spesifik untuk core adalah Kunci Perlindungan Anak (kualitas) untuk mencegah cedera dan meningkatkan performa secara keseluruhan.
Kekuatan Core dalam bulu tangkis memiliki fungsi ganda: Stabilitas dan Transmisi Daya. Pertama, stabilitas core penting untuk menjaga keseimbangan. Saat atlet melakukan jumping smash, otot core harus berkontribusi besar untuk menahan posisi tubuh di udara dan memastikan pendaratan yang aman. Kedua, core berfungsi sebagai jembatan transmisi. Sebagian besar daya ledak yang dihasilkan dalam pukulan (smash atau clear) berasal dari rotasi pinggul dan core, bukan hanya dari lengan. Jika core lemah, energi akan hilang sebelum mencapai bahu dan raket, membuat pukulan menjadi lambat dan kurang bertenaga.
Program Latihan core spesifik untuk atlet bulu tangkis harus melampaui sit-up konvensional. Latihan harus berfokus pada gerakan rotasi dan anti-rotasi, meniru gerakan memukul di lapangan. Contoh latihan yang wajib dimasukkan dalam Program Latihan harian adalah Medicine Ball Slams (untuk daya ledak rotasi), Plank dengan variasi (untuk stabilitas), dan Woodchopper Cable (untuk kekuatan rotasi spesifik). Di Pelatnas Cipayung, tim pelatih fisik biasanya menjadwalkan sesi latihan core selama 30 menit setiap hari Senin dan Kamis, dimulai pukul 07.00 pagi, dengan pengawasan ketat untuk memastikan teknik yang benar.
Program Latihan yang efektif ini didukung oleh pemahaman ilmiah. Menurut Jurnal Biomekanika Olahraga yang dirilis pada September 2025, atlet yang memiliki core kuat menunjukkan peningkatan kecepatan smash rata-rata sebesar 7% dan pengurangan unforced error akibat ketidakseimbangan tubuh sebesar 10%. Melalui latihan core yang intensif ini, atlet dapat mencapai Anatomi Smash Sempurna dan Menguasai Netting Tiga Sudut dengan kontrol penuh atas tubuh mereka. Dengan menjadikan Kekuatan Core sebagai prioritas, atlet bulu tangkis memastikan bahwa mereka tidak hanya memiliki teknik yang mumpuni, tetapi juga fondasi fisik yang solid untuk bertahan dalam game berintensitas tinggi dan durasi panjang.