Loncat jauh adalah disiplin atletik yang menuntut perpaduan sempurna antara kecepatan horizontal dan momentum vertikal. Seringkali, fokus tertuju pada kekuatan kaki saat menolak, namun Gerakan Mengayun lengan memiliki peran yang jauh lebih krusial. Arm action yang efisien dan tepat waktu adalah kunci rahasia untuk mentransfer energi horizontal dari lari awalan menjadi daya angkat vertikal yang maksimal, menentukan jauhnya jarak lompatan.
Selama fase awalan, lengan harus diayunkan secara sinkron dengan kaki, mirip dengan gerakan lari sprint biasa. Namun, Gerakan Mengayun ini harus dimodifikasi secara eksplosif saat mendekati papan tolakan. Ayunan ke belakang yang kuat, diikuti dengan ayunan ke depan yang cepat, akan mengumpulkan energi elastis pada tubuh bagian atas, menyiapkannya untuk fase tolakan krusial.
Pada saat kaki menolak papan, momen kuncinya adalah ayunan lengan ke atas dan ke depan secara vertikal. Ayunan eksplosif ini menciptakan gaya reaksi yang berlawanan arah ke bawah, yang sesuai dengan Hukum Newton Ketiga. Gaya reaksi ini secara instan memberikan dorongan ke atas, yang secara langsung meningkatkan ketinggian pusat massa tubuh, sehingga Gerakan Mengayun ini mengubah sudut lepas landas menjadi lebih optimal.
Tanpa Gerakan Mengayun yang kuat dan terkoordinasi, energi horizontal akan mendominasi, menyebabkan lompatan menjadi datar dan jarak yang dicapai tidak maksimal. Lengan yang kaku atau ayunan yang terlambat justru akan menghambat momentum vertikal. Oleh karena itu, atlet top selalu melatih sinkronisasi antara tolakan kaki dan ayunan lengan sebagai satu kesatuan gerakan yang utuh.
Di fase melayang (flight), lengan terus digunakan untuk mempertahankan keseimbangan dan menyiapkan posisi mendarat. Teknik melayang seperti hitch-kick memerlukan gerakan lengan yang terkoordinasi untuk meniru gerakan lari di udara, membantu memperlambat rotasi tubuh ke depan dan menjaga tubuh tetap tegak selama mungkin sebelum pendaratan.
Pendaratan yang efektif juga dipengaruhi oleh arm action. Sebelum menyentuh bak pasir, lengan harus diayunkan ke depan secara agresif. Ayunan ke depan ini membantu mendorong pinggul lebih jauh ke depan dan mencegah atlet jatuh ke belakang. Ini adalah trik terakhir untuk memastikan jarak lompatan diukur dari titik terdekat tubuh yang menyentuh pasir.