Dalam bulu tangkis, penguasaan teknik dasar adalah fondasi untuk setiap pemain, dan di antaranya, cara memegang raket menjadi sangat krusial. Evolusi teknik memegang raket, khususnya dari Forehand Grip ke Thumb Grip (atau Backhand Grip), mencerminkan peningkatan strategi dan tuntutan permainan modern. Forehand Grip adalah titik awal bagi sebagian besar pemain, namun transisi yang mulus ke pegangan lainnya adalah penentu keberhasilan di lapangan. Artikel ini akan membahas mengapa menguasai pergeseran dari Forehand Grip ke Thumb Grip sangat penting untuk meningkatkan kualitas pukulan dan fleksibilitas bermain.
Pada awalnya, banyak pemain, terutama pemula, cenderung hanya menggunakan satu jenis pegangan untuk semua pukulan, yaitu Forehand Grip. Pegangan ini, yang menyerupai cara Anda berjabat tangan, memang sangat efektif untuk pukulan forehand yang bertenaga seperti smash atau clear. Jari telunjuk dan ibu jari membentuk huruf “V” pada bagian atas gagang raket, memungkinkan kekuatan optimal saat pergelangan tangan melakukan snap. Namun, mengandalkan satu pegangan ini akan membatasi kemampuan pemain, khususnya saat harus menghadapi pukulan di sisi backhand atau melakukan netting yang halus.
Seiring berkembangnya kecepatan dan variasi permainan bulu tangkis, kebutuhan akan kemampuan transisi pegangan menjadi sangat vital. Di sinilah Thumb Grip (atau Backhand Grip) mengambil peranan. Untuk pukulan backhand, posisi ibu jari harus digeser ke bagian belakang gagang raket, menekan pada sisi lebar. Penempatan ibu jari ini memberikan dorongan dan kontrol yang presisi, sangat diperlukan untuk menghasilkan backhand clear yang kuat atau backhand drop shot yang menukik. Tanpa transisi ke Thumb Grip ini, pukulan backhand seringkali terasa lemah, tidak terkontrol, dan mudah diserang lawan.
Evolusi ini bukan hanya tentang menguasai dua jenis pegangan yang berbeda, tetapi juga tentang kemampuan untuk beralih di antaranya dengan cepat dan tanpa cela. Pemain profesional dapat mengubah pegangan mereka dalam sepersekian detik, menyesuaikan dengan arah shuttlecock yang datang. Latihan transisi yang konsisten adalah kunci. Menurut analisis performa pemain pada turnamen Singapore Open 2024, pemain dengan transisi pegangan yang cepat (di bawah 0.25 detik) menunjukkan tingkat keberhasilan pukulan bertahan dan menyerang yang jauh lebih tinggi. Mereka tidak lagi hanya mengandalkan Forehand Grip, tetapi mampu memanfaatkan keuntungan dari setiap jenis pegangan. Dengan menguasai transisi dari Forehand Grip ke Thumb Grip, seorang pemain akan memiliki kontrol penuh atas raket, membuka berbagai variasi pukulan, dan meningkatkan adaptasi mereka di lapangan.